Hadis-hadis Tentang Akhlak Rasulullah SAW Ketika Bergurau

Anas ibn Malik ra. meriwayatkan:

Betapa baik cara Nabi SAW bergaul dengan kami. Beliau berkata kepada saudaraku yang masih kecil:

Wahai Abu Umair, apa yang sedang dilakukan oleh burung Nughair?

(HR. al-Bukhari, Abu Daud, al-Tirmizi, al-Nasa'i dan Ahmad)

Abu Hurairah ra. meriwayatkan:

Para sahabat berkata: Wahai Rasulullah, engkau mencandai kami. Rasulullah SAW menjawab:

Aku tidak akan pernah mengatakan sesuatu yang tidak benar.

(HR. al-Tirmizi dan Ahmad)

Anas ibn Malik ra. meriwayatkan:

Ada seorang laki-laki meminta tunggangan kepada Rasulullah SAW, maka beliau berkata:

Engkau boleh menunggang seekor anak unta.

Lelaki itu bertanya: Wahai Rasulullah, apa yang bisa saya lakukan dengan seekor anak unta? Rasulullah SAW menjawab:

Bukankah setiap unta dilahirkan oleh unta yang lain?

(HR Abu Daud, al-Tirmizi dan Ahmad)

Anas ibn Malik ra. meriwayatkan:

Suatu hari, Zahir, seorang lelaki badui, memberikan hadiah dari kampungnya kepada Rasulullah SAW. Rasulullah pun membekalinya ketika ia hendak pulang. Beliau berkata:

Zahir adalah orang badui yang merupakan bagian dari kita dan kita adalah orang kota yang akan selalu menyayanginya.

Rasulullah SAW sendiri sangat meyenangi Zahir, meski ia tidak memiliki wajah yang rupawan. Suatu ketika, Rasulullah SAW mendatanginya ketika ia tengah menjual barang dagangan. Beliau mendekap Zahir dari belakang. Zahir yang tidak bisa melihat orang yang mendekapnya berkata: Siapa ini? Lepaskan aku. Setelah itu, Zahir pun menoleh dan mengetahui bahwa orang yang mendekapnya adalah Rasulullah SAW. Mengetahui hal itu, Zahir terus berusaha agar punggungnya tetap menyentuh dada Rasulullah SAW. Kemudian beliau berkata:

Siapakah yang hendak membeli hamba ini.

(HR al-Tirmizi, Ahmad, Abu Ya'la dan al-Baihaqi)

Hasan al-Bashri ra. meriwayatkan:

Seorang perempuan yang sudah renta mendatangi Rasulullah SAW seraya berkata: Wahai Rasulullah, doakanlah agar saya bisa masuk surga. Beliau menjawab:

Wahai Ummu Fulan. Surga tidak dihuni oleh perempuan yang sudah renta.

Mendengar hal itu, perempuan itu segera bergegas sambil menangis. Rasulullah SAW segera menjelaskan dengan berkata:

Beri tahukan kepada perempuan itu bahwa ia tidak akan masuk surga dalam keadaan renta. Allah berfirman: Kami menciptakan mereka (bidadari-bidadari itu) secara langsung; lalu Kami jadikan mereka perawan-perawan yang penuh cinta (dan) sebaya umurnya.

(al-Waqi'ah [56]: 35-37)

(HR. al-Tirmizi)

Anas ibn Malik ra. berkata:

Rasulullah SAW pernah memanggilku: Wahai orang yang memiliki dua telinga.

(HR. Abu Daud, al-Tirmizi dan Ahmad)

Dari Safinah ra. (salah seorang pembantu Rasulullah SAW) bercerita bahwa:

Suatu ketika kami bersama-sama Rasulullah SAW dalam sebuah perjalanan. Ketika rombongan mulai kelelahan, Rasulullah SAW menyerahkan pedangnya, busur dan panahnya padaku, sampai aku membawa barang-barang yang banyak. Rasulullah SAW mencandaiku dengan berkata:

Kamu adalah perahu (Safinah, sesuai dengan namanya).

(HR. Ahmad)