Shalat Dengan Mengenakan Pakaian Berwarna Merah

Abu Juhaifah berkata:

Aku melihat (dalam suatu riwayat: Aku dibawa kepada) Rasulullah SAW [sedang beliau di al-Abthah] dalam kubah merah [yang terbuat] dari kulit [pada waktu tengah hari], dan aku melihat bilal mengambil (dalam suatu riwayat: keluar lalu azan untuk shalat, lalu aku mengikuti gerakan mulutnya ke sana ke mari melakukan azan), kemudian dia masuk, lalu mengeluarkan sisa air wudhu Rasulullah SAW, dan aku melihat orang-orang berebut sisa air wudhu Rasul itu.

Orang yang mendapatkan sedikit dari air itu, ia mengusapkannya pada dirinya, dan orang yang tidak mendapatkan sesuatu dari air itu, ia mengambil dari basah-basahan tangan temannya. Aku melihat Bilal [masuk, lalu] mengambil (dalam suatu riwayat: mengeluarkan) tongkat panjang dan dipancangkannya [dihadapan Rasulullah SAW, dan beliau melakukan shalat].
Nabi Muhammad SAW keluar dengan pakaian merah tersingsingkan, [seolah-olah aku melihat betisnya yang putih], lalu beliau menancapkan tongkat itu, kemudian melakukan shalat dengan orang-orang ke arah tongkat [yaitu shalat zuhur dua rakaat dan ashar dua rakaat], dan aku melihat manusia dan hewan (dalam suatu riwayat: himar dan orang perempuan) melewati muka tongkat panjang itu. Dan orang-orangpun berdiri, lantas mereka pegang kedua tangan beliau dan mereka usapkan ke wajah mereka.

Abu Juhaifah berkata:

Aku lalu memegang tangan beliau dan aku letakkan di wajahku, ternyata tangan beliau itu lebih dingin daripada salju dan lebih harum baunya daripada minyak wangi.

(HR. al-Bukhari dan Muslim)