Percobaan 5
- Cerita tentang percobaan penggalian sekaligus pencurian jasad Rasulullah SAW diungkapkan dalam buku Sejarah Madinah yang ringkasannya sebagai berikut:
- Gubernur Madinah didatangi oleh sekelompok orang yang berasal dari Aleppo, mereka berniat menggali makam Abu Bakar al-Siddiq dan Umar ibn al-Khatthab lalu mengambilnya. Setelah dibujuk dengan harta yang banyak sekali, Gubernur mengijinkan hal ini. Dia memanggil penjaga masjid dan memerintahkannya untuk membuka pintu kepada orang yang datang malam hari ini dan membiarkan mereka melakukan sesuatu tanpa membantah dan menghalangi pekerjaan mereka.
- Penjaga masjid yang bernama Syeikh Syams al-Din al-Sawab al-Lamty, tidak berani membantah terhadap perintah Gubernur, dia hanya menunduk dan menyatakan kepatuhannya. Dengan perasaan sedih dia embali ke masjid.
- Malam itu lepas shalat isya dan ketika orang-orang yang shalat sudah meninggalkan masjid, Syekh Syams al-Din segera menutup pinti-pintu. Tak lama kemudian, pintu/bab al-Salam diketuk, pintu yang berhadapan dengan pintu al-Amir segera dibuka. Muncullah orang-orang yang akan masuk masjid, mereka berjumlah 40 orang, lengkap membawa peralatan menggali.
- Syeikh Syams al-Din hanya dapat menangis sedih tanpa dapat menghalangi ke 40 orang ini masuk. Mereka langsung menuju makam Rasulullah SAW.
- Tiba-tiba keanehanpun terjadi, belum lagi ke 40 orang ini sampai ke mimbar Rasulullah SAW, jasad mereka hilang lenyap ditelan bumi tanpa meninggalkan bekas sama sekali.
- Gubernur yang lambat menerima berita ini, menemui Syekh Syams al-Din al-Shawab dan menanyakan cerita malam itu. Dia bertanya: Bukankah mereka telah mendatangimu? Syeikh menjawab: Ya. Akan tetapi sudah terjadi kejadian luar biasa. Syeikhpun menceritakan kejadiannya. Gubernur bertanya tentang bukti cerita tersebut dengan menanyakan bekas-bekasnya. Syeikh menjawab bahwa mereka ditelan bulat-bulat tanpa meninggalkan bekas. Berdirilah dan lihat tidak ada bekas sedikitpun.
- Mendengar cerita dan pengakuan penjaga masjid ini, Gubernur antara percaya dan tidak, takut dan khawatir, lantas berkata: Wahai Sawab, jika kamu bohong aku akan memenggal kepalamu.
- Begitulah dan itulah bukti bahwa Rasulullah SAW dijaga oleh Allah SWT, baik kala hidupnya maupun setelah wafat.