Gereja Pendeta Buhaira (Der Rahib Buhaira)

  • Gereja tersebut dibangun pada awal abad ke-4 M. Hal ini tidak dapat dipisahkan dengan sejarah perkembangan paling penting bagi umat islam.
  • Pada waktu itu di Bushra hidup seorang pendeta yang bernama Buhaira al-Nasthuri pada masa-masa akhir sebelum islam muncul.
  • Sewaktu paman Nabi SAW Abu Thalib hendak berangkat berdagang ke Syam (Bushra), beliau tidak sampai hati meninggalkan muhammad kecil sendirian dan kemudian diajaknya ikut serta dalam rombongan kafilah tersebut.
  • Setelah kafilah Quraisy tiba di dekat kota Bushra, pendeta Buhaira melihat sesuatu yang aneh dalam rombongan kafilah tersebut yaitu mereka selalu diikuti oleh awan yang melindunginya dari sengatan matahari. Melihat hal ini, pendeta Buhaira teringat kepada keterangan-keterangan yang terdapat dalam kitab injil.
  • Sewaktu memasuki kota Bushra, kafilah itu tidak langsung memasarkan barang dagangannya tetapi mereka beristirahat sejenak di bawah pohon yang rindang. Pendeta Buhaira dengan seksama terus memperhatikan awan yang mengikuti langkah rombongan Nabi. Buhaira pada akhirnya memutuskan untuk menyambut dan menjamu para saudagar Quraisy tersebut dengan jamuan yang luar biasa. Mereka sangat terkejut dengan adanya sambutan dan jamuan yang luar biasa tersebut
  • Pada waktu jamuan tiba, pendeta tersebut tidak menemukan seseorang yang menunjukkan tanda-tanda kenabian. Maka beliau bertanya kepada rombongan tersebut: Apakah ada yang tidak ikut hadir pada jamuan makan ini? Ia mendapat jawaban bahwa ada seorang anak kecil yang bernama Muhammad yang tidak hadir dalam undangan jamuan makan ini.
  • Pendeta Buhaira tidak berani mempersilahkan para tamunya untuk makan sebelum anak kecil bernama Muhammad itu dipanggil.
  • Setelah Muhammad datang, Pendeta Buhaira baru mempersilahkan tamu-tamunya makan yang sudah disediakan sambil dengan seksama memperhatikan tingkah laku anak kecil itu dan ia menjadi bertambah yakin setelah melihat tanda yang ada dipunggung Muhammad. Melihat hal itu, ia berpesan kepada Abu Thalib untuk menjaga dan memperhatikan keponakannya, Muhammad. Karena anak ini akan mempunyai suatu martabat yang tinggi dikemudian hari (menjadi Nabi).
  • Itu adalah merupakan perjalanan Rasulullah SAW yang pertama ke Syam (Bushra) saat beliau berumur 12 tahun, sedangkan perjalanan yang kedua kalinya yaitu sewaktu beliau berumur 25 tahun bersama Maysarah, seorang pembantu laki-laki Khadijah, dengan membawa barang dagangan Khadijah yang kemudian menjadi istrinya.
  • Gereja ini dibangun sepanjang 23 meter dan lebarnya 13 meter dengan atapnya dari kayu. diterangi sinar matahari yang masuk melalui 19 buah jendela (8 di sebelah kiri, 8 di sebelah kanan dan 4 di bagian belakang).
  • Berbeda dengan teater yang masih digunakan, gereja tidak lagi digunakan.
  • Penulis sempat mengunjungi gereja bersejarah ini 2-3 kali semasa kuliah di Universitas Damascus.