Rencana yang Hampir Bocor
- Seorang sahabat yang bernama Hatib ibn Abi Balta'ah, karena satu sebab menjadikan dia pengkhianat dan menulis surat yang memberitahukan Quraisy tentang rencana Rasulullah SAW menyerang Makkah.
- Surat itu dititipkan lewat seorang perempuan dan disimpan rapi agar tidak ketahuan, lembaran itu disimpannya disela-sela rambut di kepala.
- Rasulullah SAW mendapat kabar dari langit akan pengkhianatan ini. Beliau mengutus al-Zubayr dan Ali untuk menemukan perempuan itu dan menangkapnya.
- Di daerah Khaliqah Bani Abi Ahmad, perempuan ini ditemukan, namun Ali dan al-Zubayr tidak juga menemukan surat yang dimaksud padahal kendaraannya sudah digeledah. Setelah diancam, perempuan inipun mengeluarkan surat itu dari rambut di kepalanya. Surat itu disita dan dibawa ke Rasulullah SAW.
- Rasulullah SAW memanggil Hatib dan menanyakan kenapa ini terjadi. Beliau menjawab hal itu karena dia punya anak dan keluarga di Makkah, sedangkan di Madinah dia tidak punya siapa-siapa. Dia ingin melindungi keluarganya. Hal ini tanpa mengurangi keimanannya kepada Allah dan Rasul-Nya.
- Umar yang berang melihat pengkhianatan ini meminta izin Rasulullah SAW untuk membunuhnya. Namun beliau tidak mengizinkannya.
- Dua diantara sebab Rasulullah SAW tidak menghukum Hatib dengan hukuman yang berat adalah karena beliau tidak meragukan keimanannya. Kedua karena Hatib termasuk pahlawan perang Badr yang diakui jasanya.