Perang Frontal

  • Melihat 3 jagoanya dilumpuhkan, dan Aswad sebelumnya sudah dilumpuhkan dengan mudah. Ketakutan dan kekhawatiran menimpa tentara Makkah.
  • Melihat jumlah mereka yang 3 kali lebih banyak, maka perang frontal adalah jalan terbaik untuk menang, karena diharapkan jika satu tidak dapat melumpuhkan satu, maka tiga diperkirakan dapat melumpuhkan satu. Lalu mereka pun memulai perang frontal dengan menyerang posisi pasukan Madinah terlebih dahulu.
  • Perang Brutal pun terjadi. Suara pedang campur dengan suara ringkikan kuda dan onta. Debu berterbangan dan jatuh bercampur darah para korban.
  • Sedangkan pasukan Makkah adalah pasukan individu tidak diatur dengan strategi tertentu. Mereka menggunakan al-farr wa al-karr (serang dan lari).
  • Pasukan Madinah diatur dalam tiga barisan, pemanah, pembawa pedang, sisi kanan dan kiri pasukan berkuda (hanya dua). Dari sisi komando, pasukan Muhajirin dipimpin Ali dan pasukan Anshar dipimpin Sa'at ibn Mu'az.
  • Untuk komando pasukan kanan dipegang oleh al-Zubayr yang menunggang kuda, dan komando pasukan kiri dipercayakan kepada al-Miqdad. Pasukan garis belakang di komandoi oleh Qais ibn Sha'shaah.
  • Rasulullah SAW memberikan semangat dengan menjanjikan surga bagi mereka yang syahid.