Latar Belakang

  • Kaum Muslimin Muhajirin telah hijrah dari Makkah ke Madinah dengan meninggalkan harta bendanya yang kini sudah dikuasai oleh kaum musyrikin Makkah. Belum lagi harta mereka yang sempat diambil dan dirampas sebelum hijrah.
  • Rasulullah SAW mendengar adanya kafilah Pedagang Makkah yang akan kembali dari Syam dan akan melewati jalan umum yang bisa dilalui, dan itu terletak tidak terlalu jauh dari Madinah. Untuk mengetahui keberadaan dan kondisi kafilah ini Rasulullah SAW mengutus Thalhah ibn 'Ubaidillah dan Sa'id ibn Zayd untuk mencari tahu dan mendapatkan informasi yang dibutuhkan.
  • Laporan intelejen menginformasikan bahwa mereka membawa 1.000 ekor onta yang mengangkut barang-barang senilai hampir 50.000 dinar emas. Kafilah tersebut hanya dikawal oleh 40 orang saja dipimpin oleh Abu Sofyan.
  • Rasulullah SAW berhasrat untuk mengambil barang-barang bawaan ini sebagai ganti dari kerugian yang selama ini sudah diderita kaum muhajirin.
  • Untuk kepentingan ini Rasulullah SAW mengajak, tanpa mewajibkan, kaum muslimin di Madinah untuk ikut dalam misi ini.
  • Karena tidak wajib, banyak kaum muslimin yang tidak ikut dalam misi ini, dan Rasulullah SAW tidak mengecam mereka. Ada 310 an orang yang ikut dalam misi.
  • Sebagai wakil Rasulullah SAW di Madinah, baik sebagai pemimpin dan imam shalat, ditunjuklah Ibn Ummi Maktum. Namun setelah sampai di daerah al-Rawha', beliau menggantinya dengan menunjuk Abu Lubabah ibn Abd al-Munzir.
  • Mendengar kafilahnya akan dihadang oleh kaum Muslimin Madinah, kaum Musyrikin Makkah bersegera untuk menyelamatkan harta benda mereka yang dibawa oleh kafilah Abu Sofyan. Disiapkanlah pasukan untuk kepentingan ini.
  • Perang Badr ini terjadi pada bulan Ramadhan tahun 2 H.