Yang diisra'kan
Terdapat dua pendapat:
- Ada yang menyatakan bahwa Rasulullah SAW diisra'kan Ruh-nya saja.
- Ada juga yang mengatakan bahwa yang diisra'kan adalah Ruh dan Jasad.
Solusi:
Jika yang diisra' mi'rajkan hanya ruh, maka perdebatan tidak telalu panjang sebab tidak aneh kalau ruh yang terbang kesana dan kemari, namun perdebatan itu terjadi dan panjang, karena itu yang lebih kuat adalah pendapat yang mengatakan bahwa Rasulullah SAW diisra' dan mi'rajkan dengan ruh dan jasadnya sekaligus.
Jika yang dimi'rajkan hanya ruhnya saja, bagaimana dengan penerimaan perintah shalat?