Cara Yang Kedua
Wahyu yang kedua turun dengan tanpa melalui perantara. Dalam hal ini ada dua kondisi Rasulullah SAW menerima wahyu :
Melalui mimpi yang benar dalam tidur. Seperti keterangan hadis berikut:
Dari Aisyah ra, ia berkata:
Pertama kali Rasulullah SAW menerima wahyu yaitu melalui mimpi yang benar dalam tidurnya, maka beliau tidak melihat mimpi kecuali mimpi yang datangnya seperti fajar waktu subuh.
(HR. al-Bukhari dan Muslim)
Kalam Ilahi yang diberikan dari belakang hijab tanpa adanya perantara. Dan hal ini hanya terjadi pada Nabi Musa as. Seperti firman Allah SWT:
وَكَلَّمَ ٱللَّهُ مُوسَىٰ تَكْلِيمًا ﴿١٦٤﴾
Artinya:
Dan Allah Telah berbicara kepada Musa dengan langsung.
(QS. al-Nisa’ : 164)
وَلَمَّا جَآءَ مُوسَىٰ لِمِيقَٰتِنَا وَكَلَّمَهُۥ رَبُّهُۥ قَالَ رَبِّ أَرِنِىٓ أَنظُرْ إِلَيْكَ قَالَ لَن تَرَىٰنِى وَلَٰكِنِ ٱنظُرْ إِلَى ٱلْجَبَلِ فَإِنِ ٱسْتَقَرَّ مَكَانَهُۥ فَسَوْفَ تَرَىٰنِى فَلَمَّا تَجَلَّىٰ رَبُّهُۥ لِلْجَبَلِ جَعَلَهُۥ دَكًّا وَخَرَّ مُوسَىٰ صَعِقًا فَلَمَّآ أَفَاقَ قَالَ سُبْحَٰنَكَ تُبْتُ إِلَيْكَ وَأَنَا۠ أَوَّلُ ٱلْمُؤْمِنِينَ ﴿١٤٣﴾
Artinya :
Dan tatkala Musa datang untuk (munajat dengan kami) pada waktu yang telah kami tentukan dan Tuhan telah berfirman (langsung) kepadanya, berkatalah Musa: Ya Tuhanku, nampakkanlah (diri Engkau) kepadaku agar Aku dapat melihat kepada Engkau. Tuhan berfirman: Kamu sekali-kali tidak sanggup melihat-Ku, tapi lihatlah ke bukit itu, maka jika ia tetap di tempatnya (sebagai sediakala) niscaya kamu dapat melihat-Ku. Tatkala Tuhannya menampakkan diri kepada gunung itu, dijadikannya gunung itu hancur luluh dan Musa pun jatuh pingsan. Maka setelah Musa sadar kembali, dia berkata: Maha Suci Engkau, Aku bertaubat kepada Engkau dan Aku orang yang pertama-tama beriman.
(QS. al-A'raf 7 : 143)