Potret Keberanian Tentara Islam
- Dengan jumlah pasukan yang tidak seimbang 3.000:200.000. Pasukan islam memberi perlawanan yang sangat kuat.
- Zayd ibn Haritsah maju menerjang musuh, dengan keberanian yang luar biasa dan juga dengan pengalaman dan kemahiran perang yang dimiliki, panglima pasukan ini bertempur sampai akhirnya gugur sebagai syuhada.
- Panji kepemimpinanpun berpindah ke Ja'far ibn Abi Thalib. Tak kalah dengan Zayd, Ja'far menunjukkan keberanian dan kehebatannya berperang, sampai diceritakan bahwa ketika tangan kanannya putus, tangan kirinya mengambil bendera. Dia terus maju hingga tangan kirinyapun tertebas pedang. Tidak juga mundur, Ja'far tetap mengapit bendera sampai akhirnya dia ditebas tubuhnya terbelah dua di tengah.
- Puluhan luka panah dan pedang memenuhi sekujur tubuhnya. Ja'farpun gugur sebagai syuhada dengan kondisi seperti di atas. Karena itu, Rasulullah SAW menceritakan bahwa Allah mengganti tubuh Ja'far dengan sayap, karena itu beliau dijuluki sebagai Ja'far alThayyar (yang terbang). Dijuluki juga dengan Dzi al-Jinahayn (yang memiliki dua sayap). Ibn Umar yang menyaksikan jasad Ja'far menghitung tidak kurang dari 50 bekas tusukan, panah, pedang, tombak yang akhirnya menewaskannya.
- Panji komando berpindah ke Abdullah ibn Rawahah sebagaimana pesan Nabi SAW. Beliau meski sempat ragu untuk terus maju namun akhirnya tetap maju dan melakukan perlawanan yang sengit sampai akhirnya gugur sebagai syahid.