Membongkar dan Membangun Kembali

  • Al-Walid ibn al-Mughirah memulai pembongkaran Ka'bah.Melihat tidak ada dampak yang menimpa al-Walid, yang lainnya pun akhirnya mengikuti langkah ini dengan membongkar sudut Ka'bah yang lain sampai Hijr Ismail dan rukun Hajar Aswad.
  • Usai dibongkar, Ka'bah mulai dibangun lagi, masing-masing kabilah membangun sudut dan bagian tertentu. Sebagai konsultan diangkat seorang berasla dari Romawi bernama Baqum.
  • Ketika selelsai tinggal satu yang belum, yaitu meletakkan Hajar Aswad pada tempatnya. Masing-masing kabilah menghendakimereka yang meletakkannya. Namun karena semua kabilah menginginkannya, maka pertengkaran mulutpun tidak dapat dihindari. Bahkan nyaris menimbulkan pertumpahan darah.
  • Abu Umayyah ibn al-Mughirah al-Makhzumi menawarkan solusi untuk keluar dari perselisihan ini, yaitu dengan menyerahkan urusan ini kepada siapapun yang pertama kali masuk lewat pintu masjid.
  • Mereka menerima cara ini dan ternyata yang muncul dari pintu itu adalah Muhammad. Melihat dari kemunculan ini, komentar dari mereka pun terdengar: Dia Muhammad, dia al-Amin (orang yang bisa dipercaya), kami menerimanya.