Cerai Dini

  • Tak lama kemudian, sebelum dua pasangan pengantin muda kakak beradik tinggal serumah, dan belum menikmati malam pengantinnya, perubahan besar pun terjadi. Muhammad diangkat menjadi Nabi dan Rasulullah SAW.
  • Abu Lahab sebagai salah satu pemuka Quraisy, menolak ajakan agama baru yang dibawa oleh besan yang juga adlah keponakannya. Dia tetap mempertahankan tradisi jahiliah yang selama ini dilaksanakan, begitu juga dengan kedua anaknya yang sudah beranjak remaja.
  • Tidak hanya itu, ketiga-tiganya menjadi orang-orang terdepan yang menolak ajakan Muhammad, sedangkan Ummu Kultsum dan kakak serta adiknya meyakini ajaran baru yang dibawa bapak mereka.
  • Perselisihanpun membesar, Abu Lahab tidak mau berbesan dengan Muhammad yang dituduh sebagai pengkhianat ajaran kakek nenek mereka. Kedua anaknya mendukung sang bapak dan tidak mau beristrikan putri pengkhianat itu, mereka memutuskan tali perkawinan yang sudah diikat. Tidak cukup di situ, ketiganya mencaci maki besan dan mertuanya.
  • Mendengar dan melihat sikap permusuhan itu, meski belum turun ajaran yang melarang menikah antar agama, Rasulullah SAW mengambil sikap yang sama, menerima dan bersyukur atas pembatalan ini. Kedua putrinya, Ruqayyah dan Ummu Kultsum sepakat dengan putusan sang bapak yang diyakini sepenuhnya sudah memutuskan dengan bijaksana dan penuh pertimbangan.
  • Tidak hanya itu, karena sudah dihina dan dicaci maki oleh bekas besan dan kedua menantunya, Rasulullah SAW mengutuk dan mendoakan keburukan buat ketiga-tiganya.
  • 'Utaybah suami gantung Ummu Kultsum, didoakan semoga mati dimakan anjing dan ternyata benar, dia mati dimakan singa padang pasir ketika tertidur diantara sahabat-sahabatnya.