Hilf al-Fudhul

  • Dampak dari perang Fijar, diadakanlah Hilf al-Fudhul pada bulan Dzul-Qa'idah pada bulan suci, yang melibatkan beberapa kabilah Quraisy, yaitu Bani Hasyim, Bani al-Muthalib, Asad ibn Abdul-Uzza, Zuhrah ibn Kilab dan Taim ibn Murrah.
  • Mereka berkumpul di rumah Abdullah ibn Jud'an al-Taimy karena pertimbangan umur dan kedudukannya yang terhormat. Mereka mengukuhkan perjanjian dan kesepakatan, bahwa tak seorangpun dari penduduk Makkah dan juga lainnya yang dibiarkan teraniaya. Siapa yang teramiaya, maka mereka sepakat untuk berdiri di sampingnya.
  • Sedangkan terhadap siapa yang berbuat zalim, maka kezalimannya harus dibalaskan terhadap dirinya. Perjanjian ini juga dihadiri Rasulullah SAW.
  • Setelah diangkat menjadi Nabi, beliau menceritakan hal ini dan mengomentarinya dengan berkata: Aku pernah mengikuti perjanjian yang dikukuhkan di rumah Abdullah ibn Jud'an, suatu perjanjian yang lebih aku suaki daripada onta yang terbagus. Andaikata aku diundang untuk perjanjian itu semasa islam, tentu aku akan memenuhinya.
  • Ruh dari perjanjian ini adalah mengenyahkan keberanian model jahiliyah yang lebih banyak dibangkitkan fase fanatisme.
  • Ada yang berpendapat, sebab dari perjanjian ini karena ada seseorang dari Zubaid yang tiba di Makkah sambil membawa barang dagangan, lalu barang-barang dagangannya itu dibeli al-'Ash ibn Wail al-Sahmy. Namun al-'Ash tidak memenuhi hak-haknya dan juga mengkhianati sekutu-sekitunya yang lain dari Abdud-Dar, Makhzum, Jumah, Sahm, 'Ady. Oleh karena itu merekapun tidak lagi memperdulikannya. Lalu orang dari Zubaid itu naik ke atas bukit Abu Qubais dan memperdengarkan syair-syair yang menggambarkan kezaliman al-'Ash dengan suara yang keras, Saat itu al-Zubair ibn Abdul Mutthalib lewat di dekatnya, lalu bertanya: Mengapa ada orang yang tertinggal? Lalu mereka berkumpul di Hilf al-Fudhul, lalu menghampiri al-'Ash ibn Wa'il untuk memprotes pelanggarannya terhadap hak-hak orang Zubaid itu. Padahal sebelum itu mereka sudah mengikat persekutuan dengannya.