Khutbah Pertama di Madinah
Khutbah Pertama di Madinah
Berikut teks riwayat Ibn Hisyam :
وَكَانَتْ أَوّلُ خُطْبَةٍ خَطَبَهَا رَسُولُ اللهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ فِيمَا بَلَغَنِي عَنْ أَبِي سَلَمَةَ بْنِ عَبْدِ الرّحْمَنِ - نَعُوذُ بِاَللهِ أَنْ نَقُولَ عَلَى رَسُولِ اللهِ صَلّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلّمَ مَا لَمْ يَقُلْ - أَنّهُ قَامَ فِيهِمْ فَحَمِدَ اللهَ وَأَثْنَى عَلَيْهِ بِمَا هُوَ أَهْلُهُ ثُمّ قَالَ:
أَمّا بَعْدُ أَيّهَا النّاسُ فَقَدّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ . تَعَلّمُنّ وَاَللهِ لَيُصْعَقَنّ أَحَدُكُمْ ثُمّ لَيَدَعَنّ غَنَمَهُ لَيْسَ لَهَا رَاعٍ، ثُمّ لَيَقُولَنّ لَهُ رَبّهُ وَلَيْسَ لَهُ تَرْجُمَانٌ، وَلاَ حَاجِبٌ يَحْجُبُهُ دُونَهُ أَلَمْ يَأْتِك رَسُولِي فَبَلّغَك، وَآتَيْتُك مَالاً وَأَفْضَلْت عَلَيْك؟ فَمَا قَدّمْتَ فَلْيَفْعَلْ، وَمَنْ لَمْ يَجِدْ فَبِكَلِمَةٍ طَيّبَةٍ، فَإِنّ بِهَا تُجْزَى الْحَسَنَةُ عَشْرَ أَمْثَالِهَا، إلَى سَبْعِ مِئَةِ ضَعْفٍ. وَالسّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ.
Khutbah ini adalah khutbah pertama yang Rasulullah SAW lakukan. Hal ini dikatakan Abu Salamah ibn Abdurrahkan (kami berlindung kepada Allah dari mengada-ada sesuatu terhadap Rasulullah SAW). Beliau berdiri di depan kaum muslimin, memuji Allah sebagaimana layak-Nya kemudian bersabda :
Amma ba’du, wahai sekalian manusia, berbekallah untuk diri kalian, demi Allah kalian tahu bahwa seorang dari kalian akan merasa sangat takut dan membiarkan domba-dombanya tanpa penjaga, lalu Tuhannya akan berbicara kepadanya tanpa ada yang menerjemahkan atau penghalang yang menghalanginya: Bukankah utusan-Ku telah datang kepadamu dan menyampaikan risalah, dan Aku memberimu harta dan banyak hal yang lain? Maka beramallah, dan jika dia tidak menemukan amalan, maka berkatalah yang baik, karena sesungguhnya dengan perkataan baik akan dibalas sepuluh kali lipat bahkan sampai tujuh ratus kali lipat. Wassalamu ‘alaikum warah matullahi wabarakatuh.
Khutbah kedua kali
إنّ الْحَمْدَ لِلّهِ أَحْمَدُهُ وَأَسْتَعِينُهُ، نَعُوذُ بِاَللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا، وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنّ لاَ إلَهَ إلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ . إنّ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى، قَدْ أَفْلَحَ مَنْ زَيّنَهُ اللهُ فِي قَلْبِهِ وَأَدْخَلَهُ فِي اْلإِسْلاَمِ بَعْدَ الْكُفْرِ، وَاخْتَارَهُ عَلَى مَا سِوَاهُ مِنْ أَحَادِيثِ النّاسِ، إنّهُ أَحْسَنُ الْحَدِيثِ وَأَبْلَغُهُ، أَحِبّوا مَا أَحَبّ اللهُ، أَحِبّوا اللهَ مِنْ كُلّ قُلُوبِكُمْ، وَلاَ تَمَلّوا كَلاَمَ اللهِ، وَذِكْرَهُ وَلاَ تَقْسُ عَنْهُ قُلُوبُكُمْ، فَإِنّهُ مِنْ كُلّ مَا يَخْلُقُ اللهُ يَخْتَارُ وَيَصْطَفِي، قَدْ سَمّاهُ اللهُ خِيرَتَهُ مِنْ اْلأَعْمَالِ، وَمُصْطَفَاهُ مِنْ الْعِبَادِ، وَالصّالِحَ مِنْ الْحَدِيثِ، وَمِنْ كُلّ مَا أُوتِيَ النّاسُ الْحَلاَلُ وَالْحَرَامُ، فَاعْبُدُوا اللهَ وَلاَ تُشْرِكُوا بِهِ شَيْئًا، وَاتَّقُوهُ حَقَّ تُقَاتِهِ وَاصْدُقُوا اللهَ صَالِحَ مَا تَقُولُونَ بِأَفْوَاهِكُمْ وَتَحَابّوا بِرُوحِ اللهِ بَيْنَكُمْ، إنّ اللهَ يَغْضَبُ أَنْ يُنْكَثَ عَهْدُهُ، وَالسّلاَمُ عَلَيْكُمْ.
Sesungguhnya pujian bagi Allah, saya memuji-Nya dan meminta pertolongan kepada-Nya. Kami berlindung kepada Allah dari kejahatan diri kami dan perbuatan buruk kami, siapa yang diberi hidayah oleh Allah maka tidak akan disesatkan oleh siapapun, dan siapa yang disesatkan oleh Allah maka tidak akan diberi petunjuk oleh siapapun, dan saya bersaksi bahwa tiada Tuhan melainkan Allah satu-satu-Nya, tiada sekutu bagi-Nya. Sesungguhnya perkataan terbaik adalah kitab Allah yang Maha Mulia dan Maha Tinggi. Beruntunglah orang yang Allah hiasi hatinya dengan al-Qur’an dan yang Allah masukkan dalam Islam sesudah kekufuran, dan Allah memilihnya dibanding ucapan manusia, dialah perkataan terbaik dan terindah, sukailah apa yang Allah sukai, cintailah Allah sepenuh hati kalian dan jangan pernah bosan terhadap kalamullah dan zikir-Nya, dan janganlah hati kalian keras terhadapnya, karena dari setiap sesuatu Allah memilih sesuatu, Allah telah menamakannya yang terbaik dari amal perbuatan dan pilihan-Nya dari hamba-hamba dan yang terbaik dari ucapan, dan yang diberikan kepada manusia ada yang halal dan ada yang haram. Maka sembahlah Allah dan janganlah menyekutukan-Nya dengan apapun dan bertakwalah kepada-Nya sebenar-benarnya takwa dan bersikaplah yang benar kepada Allah dengan ucapan mulut kalian, dan saling mencintailah karena Allah, sesungguhnya Allah murka jika janji-janji-Nya diingkari. Wassalamu ‘alaikum.