Cerita Lamaran
- Ali berkata kepada Umar: Kirimkan sesuatu untuknya, jika dia menolak, maka aku pun menolak, jika dia mau/rido maka aku sudah mengawinkanmu dengannya.
- Kemudian setelah melihat isyarat dari putrinya, Ali mengutus putrinya menemui Umar dengan membawakannya sebuah baju untuknya sambil menitipkan pesan: Katakanlah kepadanya, ini baju yang pernah saya katakan kepada kamu.
- Ummu Kultsum pergi menemui Umar dan menyampaikan pesan orangtuanya.
- Umar pun menerima titipan tersebut dan berkata : Sampaikan kepada orangtuamu: Aku sudah rido dan semoga Allah meridoimu. Umar pun meletakkan tangannya di atas tangan Ummu Kultsum.
- Ummu Kultsum yang belum mengerti tentang hal ini marah besar dan berkata: Apakah kamu berprilaku seperti ini? Kalaulah bukan karena kamu itu adalah Amirul Mu’minin, pasti sudah kupatahkan hidungmu.
- Umar diam, Ummu Kultsum pun menemui bapaknya yang menyuruhnya pergi menghadap Umar seraya menceritakan kejadian tadi dan berkata: Kamu sudah mengutus saya ke orang tua yang nakal.
- Ali menjawab: Wahai anakku, dia itu adalah suamimu.
- Ummu Kultsum baru memahami bahwa dia sudah dinikahkan oleh bapaknya dengan Umar, dan waktu Umar menyentuh tangannya tadi, dia sudah berstatus istrinya. Dia pun menerima apa yang telah dipilihkan orangtuanya.
- Sebagai mahar, Umar memberinya 40.000 (dirham).
- Dari perkawinan ini, mereka dikaruniai dua orang anak, seorang putra bernama Zayd dan seorang putri bernama Ruqayyah.