Makna Wukuf adalah berhenti, diam tanpa bergerak. Makna istilahnya ialah berkumpulnya semua jamaah haji di padang Arafah pada tanggal 9 Dzulhijjah, hari itu adalah puncaknya ibadah haji dan wukuf adalah sebesar-besar rukun haji. Seperti ditanyakan oleh Rasulullah Saw:
الْحَجُّ عَرَفَةُ
(رواه البخاري و مسلم)
Haji adalah (wukuf) pada hari Arafah.
(HR. Bukhari dan Muslim)
Jika dikaitkan dengan Thawaf, maka setelah kehidupan diwarnai dengan gerakan, maka pada suatu saat gerakan itu akan berhenti. Manusia suatu saat jantungnya akan berhenti berdetak, matanya akan berhenti berkedip , kaki dan tangannya akan berhenti melangkah dan berkelit. Ketika semua yang bergerak itu berhenti maka terjadilah kematian, dan manusia sebagai mikro kosmos pada saatnya nanti akan dikumpulkan di Padang Mahsyar, maka Padang Arafah menjadi lambang dari Padang Mahsyar itu. Yang digambarkan dalam sebuah hadis Nabi " Pada hari dimana tidak ada lagi pengayoman selain pengayoman-Nya."
Padang Arafah adalah lokasi tempat berkumpulnya jamaah haji. Arafah adalah lambang dari maqam ma‘rifah billah yang memberikan rasa dan citra bahagia bagi ahli ma‘rifah yang tidak dapat dirasakan oleh sebagian besar para jamaah yang wukuf. Di Arafahlah tempat berkumpulnya jamaah haji yang datang dari berbagai penjuru dunia, yang berbeda-beda bahasa dan warna kulitnya. Tetapi mereka mempunyai satu tujuan yang dilandasi persamaan, tidak ada perbedaan antara yang kaya dan miskin, antara yang besar dan kecil, antara pejabat dan rakyat biasa, disitulah tampak nyata persamaan yang hakiki.
Arafah yang menjadi sepenting-penting syair haji diambil dari kata ta’aruf yang artinya saling mengenal dan saling mengenal itu adalah menuju saling menolong, saling membantu diantara mereka. Mu’tamar akbar ini masih akan berlanjut jika para jamaah haji berkumpul di Mina, alangkah hebatnya peristiwa ini, karena setiap tahun akan berulang sampai hari Kiamat tiba.
Arafah Tempat Pembebasan
Wukuf di padang Arafah bagi jamaah haji yang hanya diberi kesempatan waktu sejak tergelincir matahari tanggal 9 Dzulhijjah itu mempunyai arti yang sangat penting bagi jamaah haji. Pada hari Arafah jamaah haji dari berbagai penjuru dunia berkumpul di satu tempat untuk melaksanakan rukun haji yang menentukan sah atau tidaknya ibadah haji.
Setelah wukuf dilakukan, jamaah haji merasakan bebas dari beban dosa kepada Allah, yakin do’anya dikabulkan, dorongan untuk melakukan kebaikan. Lebih banyak terasa sangat kuat, dan rahmat Allah Swt pun dirasakan menentramkan jiwanya. Dalam sebuah Hadits disebutkan :
وَقَفَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِعَرَفَاتٍ وَقَدْ كَادَتْ الشَّمْسُ أَنْ تَغِيْبَ، فَقَالَ
يَا بِلَالُ أَنْصِتْ لِيَ النَّاسَ.
فَقَامَ بِلَالُ فَقَالَ: أَنْصِتُوْا لِرَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَأَنْصَتَ النَّاسُ. فَقَالَ
يَا مَعْشَرَ النَّاسِ، أَتَانِيْ جِبْرِيْلِ عَلَيْهِ السَّلَامُ فَأَقْرَأَنِيْ مِنْ رَبِّيَ السَّلَامُ وَقَالَ
إِنَّ اللهَ عَزَّ وَجَلَّ غَفَرَ لأَهْلِ عَرَفَاتٍ وَأَهْلِ مَشْعَرِ الْحَرَامِ وَضَمِنَ عَنْهُمُ التَّبِعَاتِ
فَقَامَ عُمَرُ بْنُ الْخَطَّابِ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ فَقَالَ: يَا رَسُوْلَ اللهِ، هَذَا لَنَا خَاصَّةً ؟ قَالَ
هَذَا لَكُمْ وَلِمَنْ أَتَى مِنْ بَعْدِكُمْ إِلَى يَوْمِ اْلقِيَامَةِ. فَقَالَ عُمَرَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ: كَثُرَ خَيْرُ اللهِ وَطَابَ
(رواه ابن المبارك عن سفيان الثوري عن الزبير بن عدي عن أنس)
Nabi Muhammad Saw wukuf di Arafat, disaat matahari hampir terbenam, Beliau berkata:
“Wahai Bilal, suruhlah umat manusia mendengarkan saya. “
Maka Bilal pun berdiri seraya berkata: “Dengarlah Rasulullah Saw,” maka mereka mendengarkan, lalu Nabi bersabda:
“Wahai umat manusia, baru saja Jibril as. datang kepadaku, maka dia membacakan salam dari Tuhanku, dan dia mengatakan:
“Sungguh Allah Swt. mengampuni dosa-dosa orang-orang yang berwukuf di Arafah, dan orang-orang yang bermalam di Masy’aril Haram (Muzdalifah), dan menjamin membebaskan mereka dari tuntunan balasan dari dosa-dosa mereka.
Maka Umar ibn Khattab pun berdiri dan bertanya: Ya Rasulullah, apakah ini khusus untuk kita saja?
Rasulullah menjawab:
Ini untuk orang-orang yang datang sesudahmu hingga hari Kiamat kelak. Umar ra. pun lalu berkata: Kebaikan Allah sungguh banyak dan Dia Maha Pemurah.
Dalam hadits lain, Nabi Muhammad Saw bersabda:
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنْ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ.
(رواه مسلم)
Tiada hari yang lebih banyak Allah membebaskan seorang hamba dari neraka selain dari Hari Arafah.
(HR. Muslim)